BANDUNG.POTENSINEWS.COM,-Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar diwajibkan membeli fasilitas perjalanan dinas secara online. Sistem tersebut bakal diterapkan mulai tahun 2020 nanti.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pembelian fasilitas perjalan dinas melalui sebuah aplikasi daring, maka akan lebih dimudahkan dan bakal lebih murah. Khususnya untuk tiket moda transportasi dan penginapan.
“Perjalanan dinas sekarang harus beli online itu satu keputusan besar,tutur Ridwan Kamil, orang nomor satu di jajaran pemerintah provinsi Jawa Barat ini kepada media di Bandung, Kamis (26/12/2019).
Menurut dia, saat ini pembelian fasilitas perjalanan dinas cenderung tidak efisien. Mengingat masih bersifat manual melalui agen perjalanan dengan harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan lewat aplikasi. Padahal dana yang dikelola untuk urusan tersebut cenderung besar.
Dengan digaungkannya kebijakan itu sekaligus untuk mempertegas visinya membawa program digitalisasi di Jabar.
“Selama ini masih ada yang belinya manual sehingga pas dibandingkan dengan online harganya terlalu mahal untuk mengefisienkan tidak boleh ada manual lagi semua serba online sesuai visi Jabar Digital. Kadang kan harganya (manual) dua tiga kali lipat, beli tiket kan logikanya fluktuatif makin mepet makin mahal kita reformasikan itu,” paparnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, Pemprov Jabar mendapat APBD senilai Rp 44 triliun pada tahun 2020. Nilai itu telah disetujui oleh Kemendagri. Adapun untuk serapan anggaran tahun 2019 sudah mencapai 90 persen.
Emil- sapaan Ridwan Kamil- menyebut, tahun depan dia mengusung konsep tahun akselerasi dan inovasi Jabar.
“Fokusnya mengebut yang sudah dilaunching sehingga tahun 2021 tinggal memanen tahun prestasi,” jelasnya.
Seperti diketahui, Emil tengah berupaya merampingkan anggaran dibeberapa sektor untuk menggenjot program strategis seperti menggratiskan Iuran Bulanan Peserta Didik untuk tingkat SMA, SMK, dan Aliyah negeri.
Salah satu anggaran yang dipangkas yakni dana hibah, bansos, serta perjalanan dinas. Untuk sektor perjalanan dinas, pihaknya telah memangkas dana senilai Rp 150 miliar untuk program tersebut.(Ade/Rel)