Persoalan Banjir Mengemuka Saat Reses Tia di Pengalengan

Parlementaria11 Dilihat

PENGALENGAN KABUPATEN BANDUNG.POTENSINEWS.COM,–Seluruh Anggota DPRD Jawa Barat kini tengah menggelar kegiatan reses I tahun sidang 2020-2021 di daerah pemilihan masing-masing, termasuk juga Dra.Hj. Tia Fitriani anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar II Kabupayen Bandung.

Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini mengelar reses untuk menyerap aspirasi kuestituen bertempat di desa margamulya, kecamatan pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat 6 November 2020.

Dalam resesnya itu, politisi Partai bertiglen “Gerakan Perubahan” ini banyak menerima keluhan dan aspirasi yang disampaikan masyarakat pada kesempatan kali ini. terkait bidang perekonomian yang dirasa semakin sulit di masa pandemik covid-19 saat ini.

Banjir masih menjadi masalah utama yang dikeluhkan Masyarakat Kabupaten Bandung. Selain masalah banjir, masyarakat juga menyampaikan kekhawatiran mereka terkait dengan pendangkalan beberapa sungai disekitar Kabupaten Bandung dan lemahnya perhatian dibidang pertanian.

Tia Fitriani Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidang Perekonomian, meliputi: Perdagangan dan Perindustrian, Wilayah Kelautan Daerah, Konservasi Alam, Ketahanan Pangan, Pertanian Tanaman Pangan, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, Kehutanan, Logistik, Koperasi dan Pengusaha Kecil serta Pariwisata.

Mengatakan, masalah lingkungan, alih fungsi lahan yang terus menerus terjadi di Kabupaten Bandung menjadi perhatian dari pihaknya untuk terus mengedukasi masyarakat agar paham lingkungan sekitar.

Pada kesempatan ini juga  Dra.Hj. Tia Fitriani  memberikan masker untuk masyarakat sekitar serta menginggatkan kepada masyarakat agar terus menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan, serta tidak berkerumun,tutur Ketua Fraksi Partai Nasdem Persatuan Indonesia DPRD Jabar ini.

Kedepannya Tia mengharapkan kegiatan reses bisa dibuat lebih sederhana dengan menyentuh dan menindak lanjuti langsung keluhan masyarakat dilapangan daripada hanya harus menampung aspirasi masyarakat, tegas wanita kelahiran Subang 10 Januari 1966. (Ade/Red)