Aleg Gus Ahad Minta PPDB Trasparan

Edukasi23 Dilihat

BANDUNG.POTENSINEWS.COM, – Penerimaan Peserta Didik Baru merupakan momen yang sensitive dalam agenda tahunan pendidikan di Indonesia khususnya di Jawa Barat, berbagai permasalahan ikut menyertai proses PPDB.

Salah satu yang menjadi masalah saat ini adalah masih adanya stigma sekolah unggulan atau sekolah favorit di setiap kota dan kabupaten. Hal ini membuat panjangnya daftar pendaftar menuju sekolah tersebut.

Demikian hal itu diungkapkan wakil Ketua Komisi V DPRD provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya yang membidangi masalah pendidikan ditingkatan SMA. SMK, dan SLB yang berada di bawah pengelolaan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. di Bandung, Senin (16/5/2022).

“Saat ini yang masih bermasalah itu, masih ada sedikit sekolah sebagai sekolah favorit, seperti SMA favorit itu ya, ada di setiap kota dan kabupaten tertentu. Itu gambaran bahwa proses standarisasi untuk nilai atau kualitas lulusan itu masih belum merata,”tutur Anggota Legislatif (Aleg) dari Fraksi PKS DPRD Provinsi Jawa Barat ini.

Menurut Gus Ahad sapaan akrab Abdul Hadi,saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya Dinas Pendidikan, semakin baik memetakan berbagai permasalahan dan solusi seputar penerimaan peserta didik baru ( PPDB ) di tingkat SMA, SMK, dan SLB, di Jawa Barat.

Dinas Pendidikan Jabar sudah banyak memodifikasi dan memperbaiki berbagai masalah yang muncul setiap tahun. Dalam penyusunan peraturannya sudah diuji publik.

“Kami melihat peta masalah itu sudah dipahami dan sudah mulai dilihat pola-polanya. Seperti pada masa awal pendaftaran, sebagian besar pendaftar mengakses website pendaftaran dan akhirnya server berkali-kali bermasalah.”

Abdul Hadi menyebut,permasalahan ini katanya sudah diatasi, dengan menjamin kekuatan server dan jaringan, juga kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi.

“Secara sistematis sudah pasti dikonsultasikan ya, karena yang namanya website itu, ada banyak ahli dari di Jawa Barat untuk mengatasi masalahnya,” katanya.

Ia mengatakan semua sekolah di Jabar pun disiagakan untuk membatu para peserta didiknya mendaftar ke sekolah tujuan. Tentunya dengan jaringan internet yang terus dioptimalkan.

Diingatkannya, hal yang perlu ditingkatkan, adalah transparansi semua sekolah dalam proses pendaftaran. Jangan sampai, pendaftaran menjadi ajang pungli atau jual beli kursi.

“Saat menjelang pengumuman, kadang terjadi ketidaktransparan. Jadi tidak munculnya jarak yang dikhawatirkan para pendaftar. Jangan sampai ada yang bermain di sini, memanfaatkan ini untuk keuntungan pribadi.” pungkas wakil rakyat daerah pemilihan Jabar X meliputi Kabupaten Purwakarta dan Karawang ini.(Ade/Red)