BANDUNG.POTENSINEWS.COM,– Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta semua warga untuk mewaspadai cuaca hujan yang lebih tinggi dan tidak biasa hingga Maret 2022. Ia menyebut dalam rentang waktu tersebut diperkirakan banjir dan longsor akan sering terjadi.
Gubernur telah menetapkan status siaga 1 untuk 27 kabupaten kota di Jabar,untuk mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrim tersebut pihaknya meminta aparat kewilayahan untuk menggelar apel rutin kesiapsiagaan bencana.
Dalam upaya menanggulangi musibah bencana alam tersebut DPRD Jabar mengapresiasi dan menyambut baik dengan inisiasi Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) yang mengalokasikan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp500 Miliar untuk penanganan bencana alam.
Menyikapi hal tersebut Hj.Sumiyati,S.Pd.I.M..I.Pol,Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) DPRD Provinsi Jawa Barat saat di minta tanggapannya melalui telepon seluler Jumat 12 November 2021 mengatakan,alokasi anggaran tersebut berdasarkan aturan dari Permendagri Nomer 20 Tahun 2020 yang menyatakan bahwa BTT merupakan perhitungan belanja yang harus dianggarkan,jelas Anggota komisi III yang mebidangi keuangan ini.
Lebih lanjut dikatakan politisi perenpuan berlambang banteng moncong putih ini,jadi selain untuk COVID-19 tetapi juga termasuk bencana alam. Jadi bagus ya kalau sudah direncanakan dan diantisipasi oleh Pemprov Jabar,tutur bunda sum sapaan akrab Sumiyati biasa di sapa karibnya.
Bunda Sum mengingatkan, melihat kondisi saat ini mengalami cuaca ekstrim, masyarakat dan pemerintah daerah harus waspada terhadap kemungkinan bencana alam.Jadi ini lebih kepada himbauan untuk siap siaga atau waspada menghadapi bencana alam, baik untuk masyarakat atau pemerintah.Saya harap masyarakat bisa waspada begitupun pemda,papar wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar VIII ini.
Menurutnya saat ini sejumlah bencana sudah terjadi dibeberapa wilayah Jabar. Sehingga, diperlukan kewaspadaan ekstra mengingat musim hujan di penghujung tahun 2021 intensitasnya sangat tinggi,sehingga bagi warga yang tinggal di daerah rawan harus berhati-hati dan waspada agar terhindar dari mara bahaya bencana alam,tutur Sum.
Pemerintah daerah sudah seharusnya cepat tanggap untuk mengantisipasi masalah kebencanaan ini. Hal ini, harus diwujudkan dengan kesiagaan, kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi terjadinya bencana alam.Seluruh potensi harus dikerahkan dan disiapkan untuk antisipasi jika bencana terjadi,pungkas srikandi PDIP ini.(Ade/Adikarya)