BANDUNG.POTENSINEWS.COM,–Covid-19 memang pukulan berat bagi kita semua, bahkan kini sudah setahun pandemi covid-19 melanda kita,ungkap Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Hj. Sumiyati, SPd.I.M.I.Pol saat diminta tanggapanya melalui telepon selulernya Jumat 2 April 2021 terkait program petani milineal mengatakan, sejak pandemi covid-19, kita semua terpukul, seluruh sektor perekonomian yang paling terdampak. Namun, hanya sektor ketahanan pangan/ pertanian masih masih tetap bertahan.
Kita ketahui bahwa sektor Pertanian menjadi sektor yang tangguh disaat masa pandemi covid-19 saat ini, untuk itu Jawa Barat yang mempunyai lahan pertanian yang sangat luas harus dipertahankan dari alih fungsi lahan ujarnya,tutur legislator daerah pemilihan (dapil) Jabar VIII meliputi Kota Depok dan Bekasi ini.
Menurutnya semoga dengan adanya program Petani milenial menguggah minat anak muda Jawa Barat untuk terjun ke dunia sektor Pertanian.Untuk itu pihaknya mengapresiasi apa yang di gulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui program Petani Milenial Juara ini tidak hanya mencakup bidang pertanian tapi termasuk peternakan, perikanan, dan perkebunan.
“Komoditas akan sangat variatif. Untuk pertanian, mulai dari jagung, jahe, ubi-ubian, sampai tanaman holtikultura. Di sektor perkebunan adalah serahwangi. Kemudian, madu dan jamur tiram,”ucapnya.
“Selain itu, budidaya penggemukan domba, ayam boiler, ayam petelur dan ternak puyuh. Sedangkan di sektor perikanan yakni budidaya ikan tawar lewat kolam plastik,” tutur Anggota DPRD dari Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jawa Barat ini.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melakukan Peresmian Kick-Off Program Petani Milenial.Ditandai dengan penyematan apron kepada perwakilan petani milenial di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat jumat beberapa waktu lalu.
Kang Emil sapaan akrab pria berkacamata ini mengatakan program petani milenial, inovatif Jabar ini bertujuan untuk mengurangi pengangguran, khususnya pascapandemi COVID-19. Selain itu, program tersebut dapat memperkuat ketahanan pangan di Jabar. Apalagi,pangan menjadi sektor yang tangguh meski dihantam pandemi.
Lanjutnya jadi tujuan paling dekatnya adalah pengurangan pengangguran pasca-COVID-19. Dipilihnya pertanian karena hasil penelitian, selama COVID-19 yang tidak terpengaruh, salah satunya adalah pangan atau pertanian,” pungkasnya.(Ade/Adikarya)