Legislator Minta Pemprov Kaji Perluasan Wilayah Penghasil Teh Jabar

Parlementaria48 Dilihat

BANDUNG.POTENSINEWS.COM, –Produk pertanian Jawa Barat kembali tembus pasar internasional. Kali ini 20 ton teh asli Jabar diekspor ke Uni Emirat Arab dengan nilai Rp614 juta.

Ekspor teh dilepas langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di halaman Gedung Pakuan Bandung, Jumat (26/3/2021). Kang Emil, mengatakan, ekspor teh membuktikan bahwa sektor pangan paling tangguh terhadap COVID-19 sekaligus membuktikan teh masih menjadi komoditas primadona dari Jabar selain kopi.

Menurutnya,Kita masih terus memproduksi pertanian walaupun dalam kondisi COVID-19 karena sektor ini terbukti tangguh,tutur Emi seraya menambhkan ekspor teh ini akan berpengaruh terhadap recovery rate atau angka pemulihan ekonomi Jabar pasca-COVID-19. Minggu ini diketahui recovery rate Jabar terus meningkat di angka 58 setelah minggu sebelumnya di angka 48.

Ekonomi Jabar diprediksi akan tumbuh positif 4,5 persen pada akhir tahun 2021. Kang Emil optimistis angka tersebut akan tercapai seiring bergeraknya ekonomi dan vaksinasi.salah satunya dengan pergerakan ekonomi lewat ekspor teh,” kata Kang Emil.

Luas lahan perkebunan teh di Jabar berdasarkan Data Statistik Perkebunan tahun 2019 tercatat seluas 85.234 hektare. Terdiri dari perkebunan rakyat (45.240 Ha), perkebunan besar swasta (20.652 Ha) dan perkebunan besar Negara (19.342 Ha).

Perkebunan teh di Jabar tersebar di 11 Kabupaten yaitu Kabupaten Bandung (18.968 hektare), Bandung Barat (2.900 ha), Bogor (1.998 ha), Ciamis (174 ha), Cianjur (22.881 ha), Garut (6.822 ha), Majalengka (672 ha), Purwakarta (4.706 ha), Subang (2.350 ha), Sukabumi (13.187 ha), Sumedang (525 ha) dan Tasikmalaya (10.052 hektare).

Rata-rata produktivitas sebesar 1.519 kilogram per hektare. Adapun produktivitas tertinggi berada di Kabupaten Tasikmalaya (1.918 kg/ha) dan terendah Kabupaten Majalengka (343 kg/ha).

Sementara itu Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Yuningsih mengatakan,untuk meningkatkan kuantitas ekspor komuditas teh Jawa Barat, Pemprov harus miliki kajian mendalam terkait perluasan area wilayah penghasil teh. Saat ini, wilayah penghasil teh masih didominasi dari wilayah Jawa Barat Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Yuningsih wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar XII Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) usai menghadiri Pelepasan Ekspor Teh ke Uni Emirat Arab di Gedung Pakuan Kota Bandung, Jumat (26/03/2021).

Lebih lanjut dikatakan politisi perempuan berlambang bintang sembilan ini,Jawa Barat terdiri dari wilayah utara dan selatan, sedangkan perkebunan teh banyak tersebar di wilayah selatan, semoga kedepannya ada kajian untuk memperluas perkebunan teh sehingga tidak hanya di wilayah selatan saja,jelas Yuningsih.

Ditambahkan legislator dapil Kabupaten Indramyu,Cirebon dan Kota Cirebon ini , pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengawal eksistensi teh Jawa Barat,tegasnya.

“Kami komisi dua akan terus mengawal tidak hanya pengawalan di kualitas, tapi juga mungkin fasilitasi permodalan yang ditujukan kepada petani. Karena hakikatnya eksekutor untuk melakukan fasilitsi terdapat di dinas terkait tetapi kebijakan ada di komisi dua,”pungkasnya.(Ade/Adv)