Maknai Hari Pahlawan Sebagai Motivasi Membangun Kemajuan Bangsa

Parlementaria36 Dilihat

BANDUNG,POTENSINEWS.COM,–Kemerdekaan negara Indonesia merupakan perjuangan para pahlawan .Untuk mengenang para pahlawan tersebut setiap tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.Untuk itu generasi penerus bangsa harus mengisi perjuangan mereka dengan Membangun Kemajuan Bangsa untuk kesejahteraan rakyat.

Di hari yang cukup bermakna ini memberikan kesan tersendiri bagi semua pihak. Salah satunya Anggota Fraksi PKS DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya mengungkapkan bahwa pahlawan adalah dia yang telah menorehkan tinta emas perjuangan tapi tidak bimbang berada di belakang tanpa pengakuan.

Menurut legislator partai berlambang bulan sabit kembar ini, faktanya memang banyak pihak yang tidak terpublikasikan jasa kepahlawanannya, banyak pahlawan yang sudah wafat dan tidak diketahui namanya,ungkap Gus Ahad sapaan akrab pria berkcamata ini kepada media di Bandung Selasa (10/11/2020).

Lebih lanjut dikatkan Gus Ahad meyakini, kelak yang Maha Kuasa tidak akan salah dalam penilaian para pahlawan terhadap pembalasan jasa. Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar ini mengungkapkan di tahun 2020 ini bertepatan dengan tahun keempat setelah diresmikannya Hari Santri Nasional.

Ditambahkannya, hal ini adalah fakta-fakta sejarah yang tidak banyak diketahui oleh publik dan tidak dijadikan bahan pelajaran atau kurikulum bahwa ternyata peristiwa hari pahlawan ini sebagai konsekuensi logis dari dicanangkannya fatwa jihad oleh Kyai H Hasyim Asyari salah satu syaikh pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

“Ya, inilah yang menjadi semacam motivasi utama bagi para santri dan juga para pemuda untuk bergerak, membela atau menolak ancaman dari inggris dan tentara sekutu yang akan mengambil alih Surabaya serta akan membuka lagi untuk penjajahan lanjutan dari Belanda terhadap kita,” terangnya.

Gus Ahad berharap, pemerintah ada langkah-langkah lebih sistematis dan tegas untuk memperbaiki, meluruskan sejarah ini lewat pernyataan-pernyataan juga lewat materi-materi kurikulum yang dikenalkan kepada para siswa.

Mumpung, lanjut dia, sekarang narasumber-narasumber sejarah masih ada banyak dari para pelaku sejarah. Meski sudah sepuh, sambung Gus Ahad, tapi mereka masih bisa menceritakan beberapa detail dari peristiwa itu.

Gus Ahad berharap, pemerintah ada langkah-langkah lebih sistematis dan tegas untuk memperbaiki, meluruskan sejarah ini lewat pernyataan-pernyataan juga lewat materi-materi kurikulum yang dikenalkan kepada para siswa,pungkas wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar X meluputi Kabupaten Karawang dan Purwakarta ini. (Ade/Red)