Kaukus Perempuan Parlemen DPRD Dukung Program GTPP

Parlementaria45 Dilihat

CIMEYAN KABUPATEN BANDUNG.POTENSINEWS.COM,–menanam pohon merupakan bentuk tanggung jawab manusia dalam menjaga dan merawat bumi. Ia mengajak masyarakat untuk memberdayakan lahan yang dimiliki agar menjadi lahan hijau produktif.

Mengapa kita harus menanam pohon,menginggat Kondisi bumi saat ini telah semakin rusak, tentu saja harus kita yang menjaga dan merawatnya, salah satunya adalah dengan cara menanam pohon.

Menyikapi kondisi tersebut Ketua Kaukus Perempuan Parlemen DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengapresiasi, Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon (GTPP) yang digagas Pemdaprov Jabar. Ineu menyebut, GTTP memiliki peranan penting untuk mengembalikan kualitas ekosistem di Jawa Barat.

Hal tersebut dikatakan Ineu usai menghadiri Pelaksanaan GTTP bersama Pimpinan dan Anggota KPP DPRD Jabar bersama Sekretaris DPRD Jabar Dr. Hj Ida wahida Hidayati, SE, SH, M.Si yang bertempat di Blok Lebak Siuh, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/7/2020).

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, dibutuhkan sekitar 50 juta pohon untuk mengembalikan kualitas ekosistem Jawa Barat. Jumlah tersebut sebanding dengan, jumlah penduduk Jabar yang mencapai 50 juta jiwa.

Oleh karena itu Ineu pun mengajak, kepada seluruh elemen masyarakat untuk turut berkontribusi dalam GTPP. Selain itu pihaknya mendorong, kepada stakeholder terkait untuk secara gencar mensosialisasikan dan melahirkan inovasi-inovasi untuk gerakan tersebut.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Epi Kustiawan melaporkan pda kesempatan ini bibit pohon yang ditanam mencapai 200. Jenis pohon yang ditanam mayoritas adalah pohon aren. Pemilihan jenis pohon tersebut didasarkan pada kontur tanah Kabupaten Bandung yang cenderung berfungsi sebagai resapan air.

“Hari ini kita tanam kurang lebih 200 pohon, untuk selanjutnya mungkin akan lebih banyak lagi, nanti akan ditanam di musim penghujan pada bulan Oktober,” ungkap Epi.

“Jenis-jenis yang ditanamnya karena di sini daerah resapan air dan sumber mata air, sehingga diperbanyak tanaman aren. Salah satu tanaman yang memiliki fungsi untuk menampung air, seperti aren, picung, dan tanaman lainnya yang memang berfungsi untuk itu,” lanjutnya.

Selain untuk konservasi sumber mata air, penanaman pohon aren tersebut juga dilakukan secara tematik, sehingga saat pohon tumbuh akan dapat menjadi sumber ekonomi tambahan bagi warga sekitarnya.

“Jadi maksudnya biar suatu saat disini akan juga menghasilkan ekonomi. Tadi kan kita tanam aren, jika sudah tumbuh Insyaallah bisa jadi penghasil gula dari aren,” jelas Epi.

Sebagai daerah resapan air, sebelumnya Desa Ciburial memiliki 16 sumber mata air, namun yang tersisa saat ini hanya empat. Untuk itu, Desa Ciburial dipilih untuk lokasi penanaman pohon mengingat daerah tersebut merupakan hulu sungai Cidurian yang mengalir hingga ke wilayah Kota Bandung.(Ade/Red)