CIREBON.POTENSINEWS.COM,–Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga anggota komisi 1 DPRD Jawa Barat,Sidkon djampi melaksanakan kegiatan Reses III Tahun Anggaran 2019/2020 di mulai dari 1 sampai 10 Juli 2020.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang dimuat dalam UU MD3,setiap wakil rakyat untuk melaksanakan jaring aspirasi di daerah pemilihannya.
Kilas balik selama kegiatan Reses III Tahun Sidang 2019/2020 Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil XII (Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon Dan Kabupaten Indramayu)
Sidkon djampi menampung berbagai aspirasi berbagai dari kalangan masyarakat. Pertama, kalangan pondok pesantren di Dapil XII sudah menunggu hasil dari Raperda Penyelenggaraan Pondok Pesantren sebagai payung hukum dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengafirmasi dan memfasilitasi pondok-pondok pesantren.
Selain itu, dari sektor pendidikan formal dan non formal termasuk pondok pesantren mengharapkan berjalannya kembali kegiatan belajar mengajar, mengaji dan majlis taklim yang ada di Dapil XII. Terlebih adanya kerjasama antar lembaga pemerintah dengan pesantren seperti puskesmas dan pesantren sebagai upaya dalam menjalankan protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran Covid 19 dengan melakukan pemantauan dari puskesmas ke semua pondok pesantren.
Bukan hanya itu, aspirasi muncul dari kalangan perangkat desa berkaitan dengan sektor pertanian terutama pesawahan yang kerapkali mengalami gagal panen atau dikenal dengan sebutan puso. Penyebabnya, antara musim kemarau dan musim penghujan yang sama-sama merugikan para petani sawah.Sebab di kawasan Indramayu Utara selalu mengalami kekeringan ketika musim kemarau tiba. Kondisi tersebut merugikan masyarakat secara umum, terutama para petani.
Berganti dimusim penghujan, irigasi-irigasi disawah ironisnya tidak mampu menampung debit air atau curah hujan yang sering meluap hingga ke area pesawahan. Sehingga sawah mengalami kebanjiran yang cukup luas, kondisi itu pun menyebabkan padi gagal dipanen, petani pun harus kembali menelan pil pahit akibat dari gagal panen tersebut.
Karena itu, masyarakat sangat berharap kepada Pemprov Jabar dan pemerintah pusat agar ada langkah nyata bagaimana caranya dua kondisi yang sama-sama merugikan para petani tersebut dapat teratasi dengan baik.
Masalah berikutnya yang tidak kalah penting yakni seputar kepemudaan yang ada di Dapil XII. Pemerintah daerah harus mampu mendorong pemuda khususnya di Dapil XII agar dapat memfasilitasi, supaya pemuda dapat berinovasi dan menciptakan lapangan pekerjaan.(Ade/Red)