Pasca PSBB, New Normal Pemkot Bandung Gelar Program Bandung Great Sale 2020

Ekbis, Wisata23 Dilihat

BANDUNG.POTENSINEWS.COM,-Pasca pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di Ibu kota provinsi Jawa Barat Kota Bandung.

Dalam upaya mengerakkan perekonomian Pemerintah Kota Bandung akan kembali menggelar program “Bandung Great Sale 2020”. Khusus tahun ini, program itu akan digelar pada tanggal 1 Juli hingga 31 Agustus 2020 mendatang.

Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dewi Kaniasari mengatakan, di tahun ini “Bandung Great Sale” akan memprioritaskan tiga aspek di antaranya kesehatan, kebersihaan, dan keamanan. Selain itu, program ini juga akan lebih difokuskan ke dalam jaringan atau secara online.

“Untuk 2020 ini kita ada perbedaan, pertama kita akan mendahulukan tiga faktor yaitu kesehatan, kebersihan, dan keamanan, supaya virus covid-19 ini tidak menyebar. Perlu diketahui Bandung saat ini masih zona kuning, jadi kita harus tetap menerapkan kehati-hatian,” tutur perempuan yang akrab disapa Kenny kepada media di Bandung, Sabtu (20/6/2020).

Pemkot Bandung juga bekerja sama dengan berbagai asosiasi pariwisata dalam penyelenggaraan “Bandung Great Sale” kali ini. Di antaranya dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat yang di saat bersamaan juga akan menggelar program “Smiling West Java Great Sale”.

“Kami akan bekerja sama dengan beberapa pihak terutama asosiasi-asosisasi pariwisata. Kita sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan mereka. Jadi ini inisiasi dari PHRI. Mereka membentuk suatu gugus tugas untuk membangkitkan sektor ekonomi, salah satunya adalah pariwisata,” jelas Kenny.

Sejauh ini setidaknya 150 hotel sudah menyatakan akan bergabung dalam program “Bandung Great Sale”. Kenny berharap ke depannya akan lebih banyak hotel dan restoran yang bergabung. Diakui Kenny, target dari program ini adalah terciptanya pertumbuhan ekonomi sekitar sepuluh persen di Kota Bandung.

Hal ini sebagai langkah awal untuk membangkitkan kembali sektor ekonomi, khususnya pariwisata. “Targetnya sendiri minimal sepuluh persen pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. Ini upaya kita untuk membangkitkan kembali ekonomi, khususnya sektor pariwisata,” pungkas Kenny.**