Legislator Oleh Soleh Meminta Pemprov Jabar Audit BUMD Menyeluruh

Parlementaria8 Dilihat

BANDUNG.POTENSINEWS.COM,– Wakil Ketua DPRD Jabar H Oleh Soleh meminta Pemprov Jabar mengaudit secara menyeluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Hal itu karena sejumlah BUMD belum memperlihatkan performa yang maksimal.

“Menaikan deviden BUMD Rp 400 miliar pada tahun ini saya sangat setuju, hanya kalau kondisinya BUMD tidak sehat apa mungkin,” kata Oleh, melalui keterangan tertulisnya, Ahad (23/2/2020).

Menurut Oleh, alangkah baiknya Pemprov Jabar, sebelum melangkah ke target deviden, harusnya ada langkah nyata untuk memperbaiki keadaan BUMD.

Misalnya, dengan melakukan audit secara menyeluruh, disitu akan ketahuan apa penyebab kinerja BUMD tidak maksimal, apakah disebabkan karena SDM atau ada hal lain.

“Jangan-jangan ada kebocoran? karena saya lihat sebagian besar belum memperlihatkan posisi yang baik,” ujar Oleh  Politikus PKB ini

Lebih lanjut dikatakan legislator berlambang bintang sembilan ini  karena kondisi BUMD Pemprov Jabar saat  ini dalam kondisi sakit maka perlu diobati.

“Posisi hari ini BUMD sedang sakit, apa tidak tahu sakitnya apa? Di diagnosis dulu penyakinya apa, lalu diobati, kalau sudah sembuh baru dikasih target,” tegas wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) 15 Jabar meliputi Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya ini.

Menurut Oleh, langkah yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir, sudah luar biasa dan itu layak ditiru oleh Pemprov Jabar untuk memperbaiki kondisi BUMD di Jabar.

Sebelumnya, Pemprov Jabar menargetkan seluruh BUMD menyetor deviden hingga Rp 400 miliar pada 2020.

Kepala Biro BUMD dan Investasi Setda Jabar Noneng Komara mengatakan angka tersebut dinilai cukup realistis seiring adanya sejumlah upaya perbaikan kinerja BUMD yang dilakukan Pemprov Jabar pada 2019 ini seperti menggelar seleksi terbuka bagi direksi BUMD.

“Kami juga melakukan evaluasi BUMD dengan kompilasi data yang lengkap, restrukturisasi BUMD, pembenahan AD/ART BUMD. Selain itu kita melakukan sinergitas BUMD dan BUMN, mempertemukan kerja sama dengan pihak swasta karena tahun ini tidak semua dapat modal karena terbatas,” katanya, beberapa waktu lalu.

“Kami juga melakukan evaluasi BUMD dengan kompilasi data yang lengkap, restrukturisasi BUMD, pembenahan AD/ART BUMD.

Target deviden sebesar Rp 400 miliar pun dinilai bisa terkejar mengingat pada 2019 ini BUMD ditarget bisa menyetorkan Rp 366 miliar. Dari evaluasi semester pertama pihaknya optimistis bisa tercapai meski masih ada sejumlah BUMD yang tahun ini tidak menyumbang deviden.

“PT Agronesia itu sebenarnya memiliki keuntungan tapi karena ada kewajiban yang harus mereka penuhi seperti utang ke bank dan membayar pesangon jadi tahun ini tidak menyumbangkan deviden,” katanya.Noneng juga menunjuk PT Tirta Gemah Ripah yang masih mengalami kerugian sehingga dalam waktu 1-2 tahun harus menutupi kerugian dari keuntungan saat ini. Namun PT Tirta Gemah Ripah kemungkinan bisa cepat menutup kerugian seiring mulai dikelolanya SPAM Bandung Selatan. “Jadi mereka bisa setor deviden juga,” pungkasnya.(Ade/Rel)