Gubernur Ridwan Kamil Mengakui Kasus TBC Masih Tinggi di Jabar

Pemerintahan38 Dilihat

CIMAHI.POTENSINEWS.COM,– Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengakui kasus tuberculosis (TBC) masih tinggi di Jawa Barat. Penguatan komitmen pemerintah berkolaborasi dengan semua pemangku kebijakan menjadi upaya optimal dalam penanganan kasus TBC di Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan pria yang akrab disapa Emil ini dalam sambutan pada kegiatan “Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030” di Cimahi Techno Park (CTP) Jalan Baros Kota Cimahi, Rabu (29/1/2020).

Kegiatan dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy, dan Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Indonesia Arifin Panigoro.

“Kasus TBC di Jabar masih tinggi, sekitar 100 ribu kasus. Hal itu memang setara dengan provinsi jumlah penduduk tertinggi di Indonesia,” ujarnya.

Menurut Emil, tingkat keberhasilan dalam penanganan TBC naik turun. “Ada kisaran 90 persen, turun 83 persen, dan terakhir 71 persen,” jelasnya kepada media.

Pemprov Jabar, kata Emil, melakukan berbagai upaya kolaborasi pentahelix dengan semua pemangku kebijakan.
“Kolaborasi pemerintah, masyarakat, akademisi, hingga dunia usaha perlu berperan dalam penanganan TBC di Jawa Barat,” ucapnya.

Berbagai upaya yang dilakukan dalam pemberantasan TBC mulai dari koalisi organisasi profesi peduli TBC, kolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan hingga organisasi keagamaan.

“Serta pencanangan RS di 9 kabupaten/kota yang fokus penanganan komprehensif TBC dan menyebar alat tes cepat molekuler (TCM) ke daerah,” ungkapnya.

Inovasi penanganan TBC turut dilakukan, seperti Rabu Sayang Penderita TBC, Gojek DOTS, Gerakan Masyarakat Eliminasi TBC, Klub TBC-Paru (Kutaru), kader pemantau batuk, Desa Peduli TBC dan salurkan bantuan nontunai bagi penerima program keluarga harapan (PKH) untuk fokus pemberantasan menuju eliminasi TBC.

“Kami bertekad 10 tahun lagi bahwa TBC di Indonesia bisa berkurang sesuai target berkurang dan fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) di tahun 2045 sebagai tahun keemasan Indonesia,” jelasnya.

Sebelum menutup sambutan, Emil menyampaikan pantun untuk Presiden Jokowi. “Sebagai penutup, saya mau berpantun untuk Pak Presiden. Esa hilang dua terbilang. Presiden datang, masalah TBC Insya Allah hilang,” pungkasnya.(Ade/Red)