PDAM Tirtawening Masih Sisakan Dua Program Strategis Ini Jadi Pekerjaan Rumah

Ekbis14 Dilihat

BANDUNG.POTENSINEWS.COM,- Menyelesaikan beberapa program strategis yang molor dari target pada tahun 2019 menjadi pekerjaan rumah bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung di tahun 2020.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan kedua program tersebut yaitu pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage dan SPAM Regional Tegalega.

“SPAM gedebage ditargetkan semestinya selesai tahun sekarang (2019), tapi karena terkendala teknis, sehingga masih belum terselesaikan. SPAM regional Tegalega juga sama belum tuntas, karena Tirta Gemah Ripah (PDAM Provinsi Jawa Barat) belum bisa mengalirkan air kepada kami,” paparnya kepada media, Jumat (27/12/2019).

Menurut Sonny, kedua proyek pembangunan SPAM itu sebagai upaya peningkatan cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Pihaknya menargetkan proyek-proyek itu tuntas dan bisa beroperasi pada akhir tahun 2020.

“Ketika beroperasi tentunya ini (SPAM Gedebage) akan menambah cakupan pelayanan kita di blok Gedebage, yakni daerah antara Buah batu, Margahayu, Cijawura, Riung Bandung sekitar 6000 pelanggan baru,” katanya.

“Saya berharap peningkatan juga bisa kita lakukan dengan membeli air curah yang mulai bisa didistribusikan oleh PDAM Provinsi Jabar (Tirta Gemah Ripah) di tahun 2020. Karena kita rencananya akan membeli air curah sebanyak 200 liter per detik dari Tirta Gemah Ripah untuk daerah blok Tegalega, yang akan kita layani itu daerah Buah batu, Cibaduyut, Mekarwangi dan sekitarnya,” tambahnya.

Selain peningkatan cakupan pelayanan air, Sonny menyebutkan pihaknya juga terus melakukan kegiatan perbaikan dalam upaya menekan tingkat kebocoran atau kehilangan air jadi semakin rendah. Dalam hal ini, Sonny menyebut PDAM Tirtawening nantinya akan menggandeng pihak swasta.

“Kegiatan perbaikan terkait dengan bagaimana kita bisa menekan tingkat kehilangan air mejadi semakin rendah sehingga banyak air yang terselamatkan itu bisa perbaiki kualitas layanan kita,” paparnya.

Sonny menambahkan, berdasarkan evaluasi pada tahun 2019, dampak dari panjangnya musim kemarau yang dimulai sejak dari bulan Juli hingga awal Desember mengakibatkan PDAM Tirtawening kehilangan kapasitas produksi sebesar 35 persen.

“Ini juga hal-hal yang harus diperhatikan kedepan, walaupun itu diluar kuasa kita,” pungkasnya.(Ade/Red)