Disparbud Kabupaten Bandung Targetkan Kunjungan Wisman Pada 2020

Seni dan Budaya15 Dilihat

SOREANG.POTENSINEWS.COM,-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung mentargetkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2020 mendatang mencapai 3 juta orang. Sebelumnya pada 2019, Disparbud mentargetkan 2,6 juta jiwa dan diperkirakan hingga akhir Desember 2019, target itu optimis akan tercapai dan melebihi dari target.

Kepala Disparbud Kabupaten Bandung Drs. H. Agus Firman Zaini, M.Si., mengatakan, kunjungan wisnus sampai November 2019 lalu mencapai 2.485.755 orang ke Kabupaten Bandung, dari yang ditargetkan 2,6 juta wisnus. Sedangkan data kunjungan wisnus pada 2018 lalu sebanyak 1.740. 071 jiwa.

“Kami berharap, tahun ini sampai Desember 2019 ini melebihi target junjungan wisnus ke Kabupaten Bandung. Pada 2020, target kunjungan wisnus sebanyak 3 juta orang. Untuk pencapaian target itu, Disparbud akan melaksanakan launching calendar of event di GBS Soreang pada Jumat (27/12/2019) besok. Calendar of event itu merupakan kegiatan Disparbud selama 2020. Bersamaan dengan itu akan melaksanakan peresmian Gedung Tourist Information Centre oleh Bupati Bandung H. Dadang M. Naser di kawasan GBS Soreang,” kata Agus kepada wartawan di Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) Soreang, Kamis (26/12/2019).

Didampingi Kabid Budaya Dr. Aten Sonadi dan Kabid Promosi Vena Andriawan, Kadisparbud mengatakan, yang menjadi ikon atau destinasi objek wisata di Kabupaten Bandung itu, di antaranya wisata alam di kawasan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira).

“Yang menjadi daya tarik destinasi wisata di Kabupaten Bandung itu, di antaranya Glamping Lakeside Rancabali, Kawah Putih, Rancaupas. Bahkan saat ini ada kawasan wisata baru Viktoria, banyak para siswa PAUD, SD, SMP, yang berkunjung ke sana dan selanjutnya mereka ke GBS,” katanya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, kunjungan wisnus optimis mengalami peningkatan ke Kabupaten Bandung, karena didukung berbagai infrastruktur. Selain itu mulai banyaknya objek wisata yang tersebar di Kabupaten Bandung.

“Apalagi dengan persiapan selama 3 tahun berdirinya Disparbud Kabupaten Bandung pada 3 Januari 2017 melalui sebuah kegiatan promosi, kita sangat optimis apa yang ditargetkan bisa tercapai,” katanya.

Untuk mengembangkan Pariwisata di Kabupaten Bandung, imbuh Agus, Disparbud sudah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menunjang kunjungan wisatawan.
“Ini sudah tiga tahun dipersiapkan. Untuk kesiapan SDM, kita mengadakan pelatihan calon guide di 21 kecamatan di Kabupaten Bandung. Kesiapan SDM itu untuk memandu wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bandung, tentunya harus memahami wilayah dan kemampuan bahasa Inggris,” ungkap Agus.

Kunjungan wisatawan mancanagara (wisman) pada 2019 ini, hingga Nopember 2019 mencapai 17.258 orang yang didominasi wisman asal Asia. Dari belasan ribu wisman itu, di antaranya dari Eropa 893 orang, Amerika 163 orang, Australia 365 orang, Timur Tengah 268 orang, Afrika 63 orang dan negara lainnya.

“Pada 2020 ini, kami ingin mendorong wisatawan mancanagara dari Timur Tengah, dengan destinasi wisata alam. Secara finansial, wisman asal Timur Tengah sangat kuat, sehingga diharapkan dapat memberikan multi efek bagi daya beli masyarakat. Meski untuk menggenjot wisman itu masih mengalami keterbatasan akses kepada mereka,” katanya.

Ia pun menjelaskan, selama 2019 banyak program kerja yang sudah dilaksanakan, di antaranya pada Mei 2019 lalu melaksanakan rakor pariwisata yang langsung dihadiri Menteri Pariwisata RI Arief Yahya. Di waktu berbeda, menteri juga turut meresmikan destinasi wisata digital di Bojong Koneng Cimenyan.

Selama 3 tahun atau sejak 3 Januari 2017 Disparbud terbentuk, pemerintah sudah melakukan peningkatan infrastruktur di kawasan GBS. Selain GBS, Sains dan Dome Bale Rame, saat ini sejumlah fasilitas sudah terbangun.

“Saat ini sudah dibangun pusat informssi pariwisata, lembaga lansia Indonesia, taman lembayung, selain di Dome Bake Rame dibangun panggung permanen dengan ukuran 27 x 12 meter,” katanya.

Menurutnya, penataan Dome Bale Rame itu untuk mengimbangi GBS dengan kapasitas 840 kursi. Sedangkan dengan adanya panggung di Dome Bale Rame, kapasitas kunjungannya bisa lebih banyak untuk pertunjukkan skala besar.

“GBS ini menjadi destinasi wisata baru, selain Situ Cileunca, Curug Cinulang yang saat ini sedang direbitalisasi dengan adanya spot selfie dan warung-warung,” katanya.

Agus mengatakan, pemakaian GBS selama 2019 ini mencapai 44 kali, hampir setiap minggu digunakan untuk pertunjukkan, selain puluhan kali pemakaian Dome Bale Rame.

“Dalam setahun ini kunjungan ke GBS mencapai 188.000 jiwa, dan bisa mengalahkan destinasi wisata alam lainnya. Bahkan di kawasan GBS akan dibangun Gedung Kreatif Centre dengan anggaran Rp15 miliar dari APBD Provinsi Jabar. Itu untuk memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung, karena wilayah kita paling banyak pelaku ekonomi kreatifnya di Jabar,” katanya.

Untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Bandung, Disparbud kini membentuk pemuda penggerak pariwisata. “Tugas mereka memviralkan destinasi wisata melalui sosial media,” pungkasnya.(Ade/Rel)