Jabar Termasuk Daerah Tertinggi Peredaran Narkoba

Pemerintahan41 Dilihat

BANDUNG,POTENSINEWS.COM,-Provinsi Jawa Barat menempati peringkat ke-10 sebagai daerah tertinggi dalam arus peredaran narkoba tingkat nasional. Jumlah pemakainya berpotensi meningkat setiap tahunnya.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam sambutan apel peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2019 tingkat Jabar di halaman Gedung Sate Bandung, Senin (15/7/2019).

Dia mengatakan, modus yang dilakukan dalam peredaran tersebut semakin canggih. “Peredaran gelap narkoba di Jabar saat ini masuk peringkat 10 nasional. Modusnya semakin canggih, masuk di semua sektor,” ungkapnya.

Uu mengatakan, adapun jumlah pengguna barang-barang terlarang tersebut di Jabar saat ini mencapai kurang lebih 800.000 orang, mulai dari anak-anak hingga orang tua. “Di Jabar ada sekitar 800.000 pengguna, ini bisa terus meningkat tiap tahunnya. Usia pemakainya dari 10 sampai 59 tahun,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan data BNNP Jabar sepanjang 2018, sebanyak 123 tersangka peredaran narkoba berhasil ditangkap. Barang bukti narkotika jenis sabu yang berhasil diamankan total sebanyak 39 kilogram, ganja sebanyak 1,1 ton, dan pil ekstasi sebanyak lebih dari 2.200 butir.

Guna menekan angka tersebut, Uu mengatakan, pihak Pemprov Jabar bekerja sama dengan seluruh pihak terkait untuk terus menggalakkan regulasi terkait narkoba.

“Kami bersama dengan aparat pemerintah dan penegak hukum akan terus menguatkan undang-undang dan peraturan yang sudah ada, termasuk di dalamnya regulasi Perda, Pergub, dan Instruksi Gubernur,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BNNP Jabar Brigjen Sufyan Syarif mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan penjagaan di titik-titik rawan penyelundupan

Salah satunya gerbang Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang dikhawatirkan menjadi pintu masuk baru penyelundupan narkotika.

“Kertajati kita sudah antisipasi bersama dengan instansi terkait, di sana juga ada penjagaan. Kita waspadai semua pintu masuk (narkotika) ke Jawa Barat,” pungkasnya.(Red/Ade)