BANDUNG,POTENSINEWS.COM,– Menjelang pemilihan umum legislatif (pileg) dan Presiden (pilpres) dimana pada masa kampaye banyak berita yang saling menyudutkan, mensikapi hal itu di harapkan semua pihak harus segera mendinginkan suasana dan menggantinya dengan naras-narasi persaudaraan, dan persatuan, bahwa kontestasi ini bukan saling menghancurkan, kita semua dalam satu rumah besar Indonesia ini, Bersaudara.
Demikian dikatakan Muhammad Zainul Majdi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) yang mantan gubernur NTB dua periode ini kepada media usai memberikan materi dakwah damai bertajuk ‘Berani Lawan Hoak’ di Balai Asri Pusdai Jawa Barat. Jl Diponegoro, Bandung, Kamis, (11/4/2019).
Menurut TGB, Pilpres 2019 merupakan pesta demokrasi dan kontestasi politik, untuk itu berbeda pilihan sah-sah saja. Namun hendaknya dalam memberikan narasi yang tetap menjaga nilai-nilai persaudaraan, persatuan dan persatuan dalam menjaga keutuhan NKRI.
Lebih lanjut dikatakan alumni Universitas Al-Azhar Kairo ini,hendaknya materi-materi yang di sampaikan lebih banyak memberikan keteduhan sebagai sesama anak bangsa yang memiliki akidah yang sama perlu kita perbanyak hadirkan ditengah masyarakat, penting untuk meletakan persoalan persaudaraan di atas perbedaan pilihan calon presiden atau calon partai atau calon legislatif,” katanya.
Ditambahkannya, menginggat pesta demokrasi pemilu ini adalah agenda lima tahunan,yang hanya memilih pemimpin bangsa,jadi jangan di jadikan semacam perang sesama kaum muslim ,tuturnya seraya mengatakan langkah pendinginan harus dilakukan karena ekspos terhadap Capres dan Cawapres juga sudah cukup dilakukan, dengan segala aspek, dan seluruh dimensinya.
“Nah sekarang kita perlu untuk membangun narasi persaudaraan persatuan bahwa kontestasi ini bukan saling menghancurkan tapi dalam satu rumah besar Indonesia,” jelasnya.
Sementara di tempat yang sama Ketua DKM Pusdai Choirul Anam mengatakan diadakannya kegiatan ini dimaksudkan agar umat semakin memahami bahwa Islam itu rahmatan lil alamin, islam itu moderat, islam yang sangat toleran.
“Menjelang pemilihan presiden ini, seolah-olah, mau tidak mau, umat ini sudah terkotak-kotak, dan seharusnya konstelasi politik ini tidak merusak ukhuwah islamiah, tidak akan merusak ukhuwan wathoniah,” katanya.
Selain itu, Choirul Anam mengajak warga pada Rabu 17 April 2019, datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak pilihnya, agar partisipasi pemilih semakin meningkat,pungkasnya.(Red)