Kang Yana Ingatkan Bahaya Demam Berdarah Dengue

BANDUNG,POTENSINEWS.COM,– Wakil Walikota BandungYana Mulyana meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya terhadap bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satunya dengan kembali menggiatkan 3M (menguras, menutup, dan mengubur).
“Kasus demam berdarah ini banyak sekali menyerang anak usia 2 sampai 14 tahun, yang merupakan anak usia sekolah. Oleh karenanya kita harus lebih menjaga kebersihan di sekitar tempat tinggal,” ungkapnya pada kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan DBD bagi kepala sekolah SD dan SMP Negeri se-Kota Bandung di Biofarma, Jln. Pasteur, Kota Bandung Bandung, Selasa (29/1/2019).
Selain kembali menggiatkan gerakan 3M, Ia juga meminta kepada seluruh kepala sekolah agar meningkatkan kewaspadaan akan berkembangnya nyamuk aedes agyepti di sekolah.”Misalnya genangan air di dispenser. Itu bisa juga jadi tempat berkembangnya jentik nyamuk,” katanya.
Yana menjelaskan bahwa kasus demam berdarah di Kota Bandung per 28 Januari 2019 mencapai 137 kasus. Hal tersebut, perlu diwaspadai karena selalu mengalami peningkatan. Seperti pada tahun 2017 terdapat 1786 kasus, lalu meningkat menjadi 2826 kasuu pada tahun 2018.
Lebih jauh, Ia mengimbau, agar Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (Juru Pemantau Jentik) bisa lebih dioptimalkan lagi.
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, bertujuan menurunkan angka penderita dan angka kematian akibat DBD dengan meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat berbasis keluarga untuk melakukan pencegahan.
Sementara itu, Juru Pemantau Jentik merupakan anggota masyarakat yang dilatih oleh Puskesmas setempat untuk memantau keberadaan dan perkembangan jentik nyamuk guna mengendalikan penyakit DBD di suatu daerah melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus. Yaitu Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, Memanfaatkan barang bekas, Plus cegah gigitan nyamuk.
“Tujuan kita itu di tiap rumah dan tiap sekolah, ada jumantiknya. Ini adalah gerakan bersama untuk menekan angka penderita Demam Berdarah di Kota Bandung,” ujarnya.
Sementar itu Kadinkes Kota Bandung Rita Verita mengatakan pemerintah tetap melaksanakan penanganan dan pencegahan agar tidak ada peningkatan kasus DBD.
“Kita sudah sebar surat edaran ke Puskesmas untuk disampaikan ke kewilayahaan bahwa harus ditingkatkan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus dan fogging,” ujarnya.
Selain itu pemerintah telah meminta kepada seluruh rumah sakit, termasuk milik swasta, agar menangani secara serius dan tidak membedakan pasien yang diduga terkena DBD.
“Semua rumah sakit sudah kita minta untuk siap, baik milik pemerintah atau swasta. Kami minta semua rumah sakit untuk menampung jika ada kasus DBD,” pungkas Rita.(Ade)