BANDUNG,POTENSINEWS.COM,- Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat, Yerry Yanuar, mengatakan seleksi untuk mengisi 14 jabatan tinggi pratama (JTP) eselon II di lingkungan Pemprov Jabar, kini sudah memasuki babak tiga besar.
“Dari seratus lebih ASN, aparatur sipil negara yang mengikuti seleksi, jumlahnya sudah berkurang banyak, hanya tersisa 42 orang saja. Sudah masuk tiga besar,” katanya pada acara Jabar Punya Informasi (Japri), Jumat (25/1/2019).
Ke-42 JTP tersebut masuk tiga besar, dengan mempertimbangkan penilaian, kualifikasi, kompetensi, kinerja, penulisan dan pendalaman makalah. Test terakhir wawancara dengan 5 panitia seleksi (Pansel).
Yerry menjelaskan, test atau open bidding, untuk mengikuti 14 jabatan kepala dinas ini diikuti oleh 187 ASN.
“Peserta yang mendaftar selanjutnya disaring lewat seleksi administrasi hingga yang tersisa hanya 114 peserta saja, saat ini sudah masuk babak tiga besar dan jumlah pesertanya hanya tersisa 42 orang saja,” jelasnya.
Yerry juga mengatakan, sebetulnya ada 15 jabatan kadis yang seharusnya diikut sertakan dalam kegiatan tersebut, satu ditunda.
“Jabatan tersebut adalah untuk kepala dinas kesehatan, sebab hanya ada 7 pendaftar, dan setelah dilakukan seleksi administrasi 6 gugur, hanya tersisa satu peserta saja,” katanya.
Untuk itu, seleksi untuk mengisi jabatan kepala dinas kesehatan tersebut, terpaksa ditunda, waktu pendaftarannya diperpanjang.
Prof. H. Oekan Soekotjo Abdoellah MA., Ph.D yang juga Ketua Senat Akademik Universitas Padjadjaran, anggota pansel lainnya mengatakan anggota pansel lelang jabatan eselon 2 terdiri dari akademisi, praktisi dan tokoh masyarakat Jawa Barat yang mumpuni dibidangnya masing-masing.
Oekan yang juga Ketua Senat Akademik Universitas Padjadjaran menambahkan seleksi terbuka ini merupakan keinginan Pemprov Jabar dalam menjawab tantangan masa depan, agar tercipta pemerintahan yang dinamis dan penuh inovasi.
Dia juga menjelaskan pansel yang terpilih mewakili masyarakat sehingga pejabat pemerintah yang mengikuti seleksi ini paham dengan kebutuhan masyarakat Jawa Barat.
“Sedangkan untuk tiga besar ini kriterianya banyak sekali mencakup kemampuan teknis, yang mencakup pemahaman tentang Jabar, kemampuan berkolabotrasi dan kemampuan untuk mengidentifikasi permasalaahan, termasuk kemampuan berbahasa inggris,” pungkasnya. (Ade)