BANDUNG,POTENSINEWS.COM,- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (tengah) bersama Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang melaksanakan tugas Direktur Utama Bank Bjb Agus Mulyana (dari kiri), Direktur Operasional Bank Bjb Femiyanti, dan Komisaris Bank Bjb Muhadi membuka Business Review Bank Bjb Kuartal IV, di Hotel Crowne Plaza Bandung, Jln. Lembong, Kota Bandung, Rabu (23/1/2019).
KIAN berat dan kompleksnya tantangan bisnis ke depan mendorong PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (bank bjb) mempersiapkan sejumlah strategi bisnis. Sengitnya persaingan tahun ini bukan hanya datang datang dari sesama bank konvensional, melainkan penyedia jasa keuangan berbasis teknologi (financial technology/fintech).
Hal itu diungkapkan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang melaksanakan tugas Direktur Utama, Agus Mulyana, pada Business Review Triwulan IV Tahun 2018 di Crowne Plaza, Jln. Lembong, Bandung, Rabu (23/1/2019).
Menurutnya, untuk mengantisipasi ketatnya persaingan tersebut bank bjb menyiapkan sejumlah strategi yang dituangkan dalam lima kegiatan utama. “Langkah pertama, bank bjb akan melakukan penguatan modal untuk mendukung akselerasi bisnis,” katanya.
Dikatakan, bank bjb juga akan melakukan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) melalui pengembangan e-channel untuk menjaga likuiditas bank. Langkah ketiga, melakukan peningkatan pertumbuhan kredit dengan tetap menjaga kualitas kredit
“Kami juga akan melakukan pengembangan digital banking untuk mengoptimalkan transaksi bisnis. Selain itu juga akan memperkuat sinergi bidang pendukung,” katanya.
Ia mengatakan, revolusi industri 4.0 berimplikasi terhadap hampir semua aspek bisnis, termasuk perbankan. Perubahan pola bisnis yang didorong oleh tuntutan kebutuhan masyarakat, memaksa industri perbankan untuk berinovasi dalam mengembangkan layanannya.
Namun demikian, menurut dia, dibalik tantangan tersebut, terdapat peluang yang bisa menjadi modal perbankan untuk dapat tumbuh semakin maju dan berkembang. Untuk menangkap peluang tersebut, menurut dia, perbankan harus mampu beradaptasi dan membuat terobosan serta inovasi yang lebih memudahkan masyarakat.
“Perbankan juga harus berani melakukan penetrasi bisnis, memanfaatkan peluang yang lebih besar hingga pelosok negeri, kata Agus.
Untuk menghadapi tingginya penggunaan teknologi, menurut dia, bank bjb akan berupaya meningkatkan layanan digital pada 2019. Beberapa diantaranya adalah dengan mengembangkan E-Money Server Based untuk transaksi menggunakan QR Code.
“Kami juga akan mengembangkan mobile banking yang lebih user friendly dan penambahan fitur lainnya,” tuturnya.
Selain itu, menurut dia, tahun ini self service banking machine atau e-kiosk dan transaksi akan menggunakan chat bot. Layanan digital lain yang akan dikembangkan, menurut dia, adalah digital laku pandai, New EDC dan virtual assistant.
Agus juga mengatakan, inovasi digitalisasi produk juga akan dilakukan dalam penyaluran kredit UMKM. Targetnya, digitalisasi tersebut akan memperluas skala ekonomi, menciptakan peluang pasar baru serta mempercepat hubungan antara produsen dan konsumen.(Red)